Yamaha

Uji Konsumsi BBM Honda Supra GTR 150, Rute Kediri – Malang Via Batu

Bro sekalian, pada tanggal 20 juli 2017 lalu admin ada sedikit keperluan ke kota malang yakni aktivasi kartu perdana XL, yang karena kecorobohan sang pemilik lupa untuk isi pulsa hingga akhirnya kartu perdana XL tersebut terblokir. Untuk dapat di gunakan lagi, maka harus aktivasi ke XL center di kota malang.

Singkat cerita, admin dan seorang rekan ke kota malang menggunakan Honda Supra GTR 150. Karena admin jarang pakai nih motor, maka pada kesempatan tersebut admin berinisiatif untuk melakukan uji komsumsi BBM dari motor yang di klaim pabrikan honda ini  untuk keperluan adventure dan ber-touring ria.

Sebelum baca lebih lanjut, ada baiknya bro sekalian mengetahui qualifikasi dari admin dan teman admin selaku boncenger. Admin memiliki tinggi badan 173 cm dengan berat badan 53 kg, kemudian teman admin selaku boncenger memiliki tinggi badan 165 cm dengan berat badan 95 kg.

Lebih lanjut, metode yang admin pakai dalam uji konsumsi ini adalah full to full,. Dengan gaya berkendara variatif, mulai dari smooth hingga ugal-ugalan. Rute yang admin ambil adalah dari kota kediri – pare – kandangan – kasembon – pujon – ngantang – batu – malang ( maaf tidak hapal satu persatu nama desanya). Nah, kalau ngomongin kondisi rute tersebut, tentunya bro sekalian yang sering ke malang dari kediri pasti paham betul, yakni di dominasi dengan tanjakan dan turunan yang berkelok.

Karena metode yang admin pakai adalah full to full, maka wajib hukumnya untuk mengisi BBM Honda Supra GTR 150 tersebut hingga penuh atau full tank. BBM yang admin pakai adalah jenis Pertalite, yang mana BBM jenis ini masih aman di konsumsi mesin Honda Supra GTR 150 yang mempunya kompresi cukup tinggi.

Pengisian pertama admin lakukan di SPBU Katang kediri, sebanyak 3,19 liter pertalite, nominal uang Rp. 23.925,- dengan harga per liter pertalite Rp. 7.500,-. Tidak lupa untuk mendokumentasikan odometer awal yakni 1.649 km, yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk menghitung jarak tempuh.

Setelah melakukan perjalanan dan muter-muter di kota malang, admin putuskan untuk pulang melalui rute yang sama. Pengisian kedua BBM Honda Supra GTR 150 admin lakukan di SPBU Ngantang, sebanyak 3,47 liter pertalite, nominal uang Rp. 26.025,- dengan harga per liter pertalite Rp. 7.500,-. Tidak lupa untuk mendokumentasikan odometer akhir yakni 1797 km.

Karena Odometer awal dan Odometer akhir sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung jarak tempuh yang sudah admin lalui sebelumnya dengan rumus odometer akhir – odometer awal, yakni 1.797 km – 1649 km = 148 km.

Nilai jarak tempuh sudah diketahui, selanjutnya adalah mengitung konsumsi BBM Honda Supra GTR 150 tersebut dengan rumus jarak tempuh / jumlah BBM pada pengisian kedua yakni, 148 km/3,47 liter = 42,65 km/liter.

Nah, sudah ketemu nilainya. Jadi uji konsumsi BBM yang admin lakukan hasilnya adalah, setiap 1 liter BBM jenis pertalite, Honda Supra GTR 150 bisa di ajak jalan-jalan sejauh 42,65 km/liter dengan metode berkendara baik smooth maupun ugal-ugalan dengan kondisi jalan tanjakan dan turunan, plus membawa boncenger dengan berat 95 kg.

Apakah hasil uji komsumsi BBM pada Honda Supra GTR 150 ini akurat?? Jawabannya 100% tidak, namun hasilnya bisa dikatakan 90% mendekati dan bisa saja hasilnya berbeda pada tiap orang yang melakukan uji konsumsi BBM pada Honda Supra GTR 150.

Last, bagaimana menurut bro sekalian?? Apakah masuk kategori irit atau boros??